Rabu, 05 Januari 2011

TOKOH Ludwig Erhard

Ludwig Erhard adalah kanselir Jerman pada tahun 1963 – 1966 yang acapkali dihubungkan dengan upaya pemulihan perekonomian Jerman Barat setelah perang dunia.
 Ia dilahirkan pada 4 Februari1897, di Fürth, sebuah kota di bagian Selatan Bavaria, Jerman. Ia meninggal pada 5 Mei 1977, di Bonn, Jerman.
 Erhard sempat terjun berperang dalam perang dunia I, pulang dengan membawa luka yang cukup parah, yang  membuatnya memutuskan untuk meneruskan kuliahnya di bidang ekonomi dan sosiologi, yang ditekuninya hingga meraih doctor pada tahun 1925. Dari tahun 1928 hingga tahun 1942 ia bekerja pada sebuah lembaga yang melakukan survey pasar di Nuremberg, dimana ia kemudian membangun sebuah institusi yang danai oleh industri swasta.
 Secara intelektual ia memikirkan tentang berbagai konsekuensi yang harus dihadapi oleh Jerman setelah kekalahan perang dunia II. Sejak tahun 1945 ia banyak dipengaruhi oleh Amerika, bekerja sebagai Menteri Ekonomi di Bavaria, dan kemudian di Frankfurt, terutama dalam melakukan reformasi mata uang.
 Sebelum menjabat sebagai kanselir menggantikan Konrad Adenauer, Erhard adalah seorang ekonom dan politisi yang sempat menjadi Menteri Perekonomian pada tahun 1949 – 1963, dibawah pemerintahan Konrad Adenauer. Ia diangap sebagai arsitek pemulihan ekonomi Jerman Barat paska perang dunia II. Ia berhasil menciptakan apa yang sering dikenal sebagai keajaiban ekonomi melalui konsep yang dibangunnya, yang dikenal dengan nama "social market system," yang berdasarkan pada pasar bebas dan kapitalisme namun dengan pula memasukkan berbagai program khusus bagi perumahan, pertanian, dan program-program sosial.
 Padangan ekonomi Erhard tertuang dalam konsep yang digagasnya yang dikenal dengan nama "social market economy," yang oleh beberapa kalangan disebut sebagai ekonomi bebas yang berdimensi social. Erhard mengharapkan inisiatif individu sebagai penggerak perekonomian Jerman yang hancur akibat perang dunia II, namun ia perlu pula menghadapi persoalan monopoli, kartel, dan tuntutan serikat buruh yang berlebihan, guna memuluskan rencananya tersebut.
 Erhard memahami bahwa ketidakefisiensian muncul dari adanya kontrol terhadap harga. Oleh karenanya saat ia diangkat oleh Sekutu sebagai penasihat ekonomi untuk Jendral Lucius D. Clay, gubernur militer pada wilayah Amerika Serikat pada tahun 1947, ia segera mengusulkan reformasi yang segera terhadap mata uang dan penghapusan kontrol terhadap harga.
 Jumlah mata uang beredar secara dramatis berkurang dan antara bulan Juni hingga Agustus 1948 ia menghapus kontrol harga bagi sayur-sayuran, buah-buahan, telur, dan hampir semua barang manufaktur. Pada saat yang bersamaan Erhard mengusulkan pengurangan pajak pendapatan dari aturan semula yang menetapkan pajak pendapatan sekitar 95 persen bagi pendapatan lebih dari 6,000 Deutschemarks. Sesudah aturan baru tersebut diterapkan, pajak sebesar 95 persen ini hanya berlaku bagi pendapatan diatas 250,000 Deutschemarks per tahun
 Efek dari reformasi mata uang yang ditetapkan oleh Erhard terasa dengan cepat. Pada 21 Juni 1948, satu hari setelah kebijakan ini diumumkan, took-toko dipenuhi oleh barang, karena masyarakat masyarakat menyadari bahwa uang yang mereka gunakan lebih memiliki harga daripada uang yang lama. Reformasi ini membuat mata uang yang digunakan menjadi medium yang berfungsi dengan baik untuk pertukaran dan insentif keuangan dan menggerakkan perekonomian.
 Pada tahun 1957 ia diangkat sebagai wakil kanselir, yang kemudian pada tahun 1963 ia menggantikan Konrad Adenauer sebagai kanselir. Masa pemerintahannya disibukkan dengan penurunan angka pertumbuhan ekonomi dan defisit anggaran belanja negara. Namun keberhasilannya memulihkan perekonomian, jauh dari perkiraan banyak orang sebelumnya, membuat ia dan Adenauer menjadi popular.
 Ia menggantikan Adenauer pada tahun 1963, namun berbagai persoalan luar negeri yang tak mampu ditanganinya dengan baik, selain kelemahannya sebagai seorang pemimpin pemerintahan, memaksanya untuk mundur pada tahun 1966.
 
Ludwig Erhard Quotes:
"A compromise is the art of dividing a cake in such a way that everyone believes that he has got the biggest piece."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar